Djonews.com, SEMARANG – Usai kebakaran Pasar Johar Semarang yang terjadi pada tahun 2015 lalu, kini para pedagang yang tersebar di Tanah wakaf milik MAJT, Pasar Johar Cagar Budaya dan Pasar Klitikan Penggaron diperbolehkan tetap bertahan di MAJT bila merasa betah.
Keputusan tersebut setelah adanya musyawarah di Ex Relokasi Pasar Johar di MAJT, pada Jumat (2/9/2022). Musyawarah dipimpin langsung oleh Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto WaliKota Semarang.
Tim Supervisor yayasan MAJT Istajib mengatakan berdasar keputusan perundingan bersama WaliKota Semarang, pedagang tetap dipersilahkan untuk menempati MAJT.
“Yang mau pindah ya silahkan. Jangan ada yang memaksa untuk pindah,” ujarnya.
Pihaknya menambahkan, saat ini sekitar 800 pedagang masih ingin bertahan. Mereka ialah para pedagang sayur, bumbu dapur dan lainnya. Meski tanah MAJT belum melengkapi perizinan sebagai pasar tetapi pihaknya akan segera melengkapi perizinan.
. Sekretaris PPJP Johar, Hanafi meminta pedagang yang telah pindah ke johar dan Pasar Klitikan harus segera menempati.
“Semoga rejeki semua pedagang di tiga tempat bisa lancar,” ujarnya
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto menegaskan mulai hari ini tak boleh ada lagi keributan soal pedagang johar. Ia mempersilahkan pedagang yang hendak menempati MAJT, Pasar Johar dan Pasar Klitikan.
“Perintah pak WaliKota Semarang sudah jelas. Mau menempati mana ya silahkan. Kalau nanti di Johar tak dipakai ya akan disegel dan izinnya dicabut. Hari ini sudah tidak ada permasalahan soal Johar,” kata Fajar
Ia menegaskan pihaknya tak bisa memaksakan pedagang pindah dari MAJT ke Johar maupun Klitikan
Dia menuturkan sudah ada sekitar 180 pedagang buah pindah ke Klitikan Penggaron. Sementara yang Hendak pindah ke Johar belum diketahui berapa jumlahnya.(Eko Sujatno)
Tinggalkan Balasan