Semua ahli kesehatan setuju bahwa salah satu pilar hidup sehat adalah rajin olahraga. Nah, jika kamu juga setuju, ayo ajak anak makan makanan sehat dan melakukan aktifitas fisik setiap hari. Kebiasaan hidup sehat dan aktif harus dimulai sejak usia muda.
Olahraga memberikan manfaat baik untuk semua usia, khususnya membantu anak agar:
- Punya jantung dan paru-paru yang kuat dan sehat
- Menjadi lebih fleksibel
- Membentuk tulang kuat
- Menjaga berat badan
Selain itu, olahraga juga memberikan pengajaran kepada anak untuk berkomunikasi, mengambil keputusan, komitmen, memperbaiki suasana hati (mood), dan meningkatkan rasa percaya diri.
Jadi, bagaimana caranya agar anak kamu suka berolahraga lalu memiliki kebiasaan hidup sehat dan aktif? Ini cara Djonews.com. Ikuti, yuk?
1. Kamu Sebagai Panutan
Orang tua merupakan teladan bagi anak, sebagaimana pepatah “buah tak jatuh jauh dari pohonnya.” Maka, kamu harus menjadikan diri sebagai contoh untuk hidup sehat dan aktif. Menjaga asupan gizi dan olahraga teratur. Sebab selain anak akna mengikuti kebiasaan positif tersebut, kamu juga menjadi semakin meningkat kualitas hidupnya. Olahraga bersama juga sekaligus dapat menjadi bonding-time.
2. Tentukan Hari Olahraga Keluarga
Ajak anak mendiskusikan kapan waktu olahraga bersama-sama keluarga. Beri kesempatan anak untuk mengemukakan pendapatnya dan mengambil keputusan. Ketika ia ikut ambil bagian dalam mengambil sebuah keputusan, dirinya tidak akan merasakan paksaan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sekaligus, kamu secara tidak langsung dapat mengajarkan komitmen kepadanya.
3. Ajak anak ke Gelanggang Olahraga
Taman di sekitar kompleks rummah inggal dan gelanggang olahraga, seperti Geora Bung Karno adalah ruang komunal tempat berolahraga dan bersosialisasi. Jika kamu mengajak anak-anak untuk beraktifitas di tempat tersebut dapat menjadi kesempatan baginya untuk observasi.
Ajaklah anak kamu terlibat di beberapa kegiatan di tempat itu, misalnya ikut senam bersama, sekedar jogging, atau mencoba trial klub basket atau kegiatan olahraga lain di sana. Dengan melihat dan terlibat, minat anak akan bangkit.
4. Ikut Jalan atau Lari Untuk Amal
Saat ini banyak kegiatan jalan atau lari untuk amal, ajaklah anak kamu untuk ambil bagian. Kegitan amal merupakan media bagi kamu mengajarkan empati kepada anak-anak.. Selain itu juga mengajarkan anak untuk membuat perencanaan untuk mengatur target dan mencapai tujuan. Apalagi saat ini kegiatan jalan atau lari sedang menjadi tren.
5. Gali Minat Olahraga Anak
Perkenalkan anak pada bermacam-macam olahraga. Melihat langsung pertandingan olahraga, menonton pertandingan di televisi, membicarakan kegiatan-kegiatan olahraga atau tokoh-tokoh terkenal di bidang olahraga, mendorongnya masuk tim olahraga akan membangkitkan minat anak. Olahraga memberikan efek kecanduan yan positif.
Jika anak sudah memiliki minat terhadap salah satu jenis olahraga, ia akan berusaha mencari informasi untuk hal-hal yang diminatinya itu. Jangan heran, jika kelak ia meminta kamu mengantarnya ikut audisi klub.
6. Beri Fasilitas dan Umpan Balik
Beberapa cabang olahraga membutuhkan peralatan khusus. Jika minat anak sudah terbentuk, beri asilitas pendukung, misalnya raket untuk anak yang sedang suka main bulu tangkis. Umpan balik positif dari kamu seperti pujian anak ketika ia berolahraga adalah penyemangat dan penyegar.
Menjadi supporter saat anak berlatih atau ikut kompetisi juga bisa jadi hal yang baik. Namun ingat, hindari membandingkan kemampuan anak dengan orang lain. Membandingkan boleh dilakukan dengan tujuan review dari prestasi yang diraihnya kali ini. Tujuannya sudah pasti, untuk perbaikan masa depan.
Kesediaan orang tua meluangkan waktu menemani akannya adalah pendorong terkuat untuk meningkatkan percaya diri dan suasana hatinya. Motivasi positif yang didapatkan anak memungkinkan baginya untuk berprestasi dalam olahraga yang diminatinya.
7. Mengajak Anak Berkebun
Apa hubungannya berkebun dengan olahraga? Olahraga banyak sekali bentuknya dan memanfaatkan kegemaran anak bermain dengan tanah adalah salah satunya.
Aktifitas bercocok tanam adalah latihan angkat beban ringan yang dapat dilakukan anak untuk membentuk otot-otot utamanya. Gerakan-gerakan seperti mengangkat, menggali, dan berjongkok adalah gerakan dasaar yang dipakai untuk melatih otot-otot motorik kasar.
Berkebun juga mengajarkan anak proses membuat makanan dari kebun ke meja makan dan membentuk pola hidup sehat yang lain.
8. Ajar Anak Menyiapkan Makanan
Asupan gizi yang tepat sesuai aktifitas fisik dibutuhkan oleh anak. Belajar menyiapkan makanannya sendiri memberikan pengetahuan pentingnya makanan bergizi dalam pertumbuhan. Sekaligus, anak dapat membedakan makanan yang sehat dan makanan junk-food.
Ke depannya, ia akan mandiri menerapkan gaya hidup sehat dari berolahraga dan makan makanan sehat. Oh ya, jangan lupa, atur jadwal istirahat si anak. Bagaimana pun juga, tubuhnya perlu istirahat, kan?
Semoga artikel 8 cara agar anak suka olahraga ini bermanfaat buat kamu sebagai orang tua!
Tinggalkan Balasan