5 Tanda Remaja yang Butuh Dukungan Mental

Tanda Remaja yang Butuh Dukungan Mental

Sebagai orang tua, memulai belajar mengenali tanda remaja yang butuh dukungan mental bukanlah hal tabu dan memanglah hal yang sangat diperlukan, lho.

Terlebih lagi, mayoritas dari orang tua masih beranggapan bahwa masalah mental merupakan hal tabu dan dianggap sepele. Bahkan sering orang tua mengabaikan permasalahan mental yang anak remaja rasakan, sehingga mereka tak mengungkapkannya.

Menjadi semestinya ketika anak menginjak masa remaja dan memerlukan adapatasi akan hal-hal baru, tak jarang pula anak merasakan tantangan yang sulit sehingga dapat mempengaruhi mental mereka.

Hal seperti ini tentu perlu penanganan sesegera mungkin, sebab dapat menimbulkan trauma bila dibiarkan bahkan hal terburuknya adalah depresi berat.

Meski kamu sebagai orang tua selalu memberi banyak dukungan, di saat seperti itulah anak membutuhkan lebih banyak akan dukungan mental.

Dan, Tim DjoNews.com telah merangkum beberapa tanda remaja yang butuh dukungan mental. Mari kita pelajari bersama!

1. Anak Sering Menangis Tanpa Sebab

Tanda Remaja yang Butuh Dukungan Mental sering menangis tanpa sebab

Menangis merupakan wujud emosi saat seseorang merasakan haru maupun sedih, begitu pula seorang anak. Hal yang wajar pula bila anak remaja mengeluarkan air matanya demi meluapkan emosi yang bergejolak.

Namun, kamu sebagai orang tua perlu untuk tetap waspada bila melihat anak menangis tanpa sebab yang jelas membuatnya menangis.

Pastikanlah hal yang sedang ia tangisi, apakah karena rasa yang terpendam yang sedang coba ia abaikan atau karena ketidak-terimaan. Bila kamu menjumpai hal seperti ini terjadi pada anak remaja kamu, tak ada salahnya untuk bertanya akan hal apa yang membuatnya menangis.

Memendam masalah sendirian hanya akan membuat anak merasa lebih terbebani serta dihantui akan rasa sedih yang berkepanjangan. Meski begitu, alih-alih memaksa anak untuk bercerita akan lebih baik bila orang tua memberikan buku jurnal untuk ia isi.

2. Lebih Sensitif Akibat Rasa Tertekan

Tanda Remaja yang Butuh Dukungan Mental lebih sensitif karena rasa tertekan

Saat anak remaja menjadi lebih sensitif, mudah marah, tak mau diganggu, tak bercanda seperti biasanya. Kemungkinan hal ini merupakan akibat dari rasa tertekan, dan perasaan tertekan dapat menjadi gejala dari depresi.

Membiarkan anak dalam perasaan tertekan tanpa ada dukungan mental, lambat laun hanya akan mengakumulasi tingkat depresinya. Langkah yang baik bila kamu menjumpai hal ini adalah dengan segera menawarkan bantuan atau setidaknya pergilah bersama ke orang yang lebih profesional.

Meski tak langsung menghilangkan masalah yang ia hadapi, namun dengan berbagi masalah dapat membuat hati anak lebih merasa tenang.

3. Terlintas untuk Melukai Diri

Tanda Remaja yang Butuh Dukungan Mental terlintas untuk melukai diri

Tanda remaja yang butuh dukungan mental berikutnya adalah saat ia berniat melukai diri. Niat seperti ini tentu tak akan muncul saat anak tengah dalam kondisi yang baik.

Namun, akan berbeda halnya bila anak lebih memilih untuk menghabiskan waktu di dalam kamar pribadi.

Hal semacam ini sebenarnya dapat dideteksi dari media sosial yang anak gunakan, apakah ia mengunggah atau menyukai unggahan yang bermaksud melukai diri.

Sebab dalam kondisi normal, anak akan menyayangi diri dan tentu tak ada niat untuk melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri.

Bila kamu mulai merasakan hal ini, alangkah lebih baik bagi kamu untuk mendekati dan berusaha bercerita bersamanya dan pergi ke orang profesional bila memang kamu tak dapat memberikan solusi.

Hal ini akan berakibat fatal bila tidak segera mendapatkan penanganan, bisa jadi anak nekat melukai diri tanpa orang tua sadari hingga terlambat.

4. Sering merasa Sendirian dan Kesepian dalam Hidup

Tanda Remaja yang Butuh Dukungan Mental sering merasa sendiri dan kesepian

Gangguan ini dapat menyebabkan anak merasa benar-benar hidup sendiri, meskipun sebenarnya ia tinggal bersama keluarga yang cukup padat. Hal ini bisa jadi sebuah pertanda bahwa anak tangah mengalami gejala depresi.

Bila anak mengutarakan bahwa ini ia merasa kesepian dan sendirian, kamu dapat mengajak anggota keluarga yang lain untuk ikut beraktivitas bersamanya seperti, bermain bersama, memasak, jalan-jalan, atau kegiatan bersama yang melibatkan kontak secara langsung maupun tak langsung.

Bila tak segera ditangani, besar kemungkinan anak akan mengalami gangguan mental yang bertambah berat dan makin sulit untuk terobati.

5. Kerap Menganggap Hidup yang Tak Berarti

Tanda Remaja yang Butuh Dukungan Mental menganggap hidup tak berarti

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, saat anak mulai menginjak masa remaja ia akan menjumpai berbagai macam tantangan dalam perkembangannya menuju dewasa.

Tak jarang pula hal ini mengarahkan anak pada sebuah kegagalan. Namun, sesering apapun anak gagal, ingatkan bahwa bukan berarti hidupnya tak berarti.

Berikan anak pengertian bahwa tak ada yang sempurna, masing-masing individu mempunyai kelebihan serta kekurangannya sendiri.

Berikan pula dukungan serta motivasi agar semangat anak kembali berkobar. Sebab hilangnya motivasi anak dapat menjadi tanda ada kesalahan terhadap mentalnya.

Bisa jadi merupakan akibat dari perasaan terpukul atau tersakiti yang tengah ia derita akibat tindakan orang lain terhadapnya.

Kesimpulan: 5 Tanda Remaja yang Butuh Dukungan Mental

kesimpulan Tanda Remaja yang Butuh Dukungan Mental

Demikian tadi beberapa tanda yang harus orang tua perhatikan saat anak sebenarnya sangat membutuhkan dukungan mental lebih.

Ingatkan anak bahwa keluarga selalu ada untuknya, baik secara verbal maupun non-verbal. Serta berilah pengertian bahwa keluarga ada untuk saling membantu satu sama lain.

Tentu semua ini diperlukan, agar anak tak lagi memikul dan mecoba menyelesaikan masalahnya sendirian.

Mari, mulai lebih peduli terhadap kesehatan mental anak sejak kini!

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *